KANTIN Kejujuran

Sejak terbentuknya KPK pada tahun 2004, telah banyak dilakukan perbagai program untuk mensosialisasikan Gerakan Anti Korupsi yang diharapkan dapat mengurangi korupsi di Indonesia. Salah satu program yang banyak dijalankan dan telah mencapai jumlah 1 juta buah pada tahun 2010 adalah berdirinya Kantin Kejujuran pada berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Berdirinya kantin kejujuran diharapkan dapat menanamkan kejujuran pada diri sendiri dan malu untuk berbuat tidak jujur pada diri sendiri. Melihat program ini kembali teringat pada saat saya mulai menjalankan program perubahan di kantor saya yang lama pada tahun 2001 dengan inisiatif saya sendiri, saya mencoba membuat kantin kejujuran kecil-kecilan dan hanya menjual minuman dingin soft drink dan teh botol, karena sering kali kami kedatangan tamu sedangkan tidak ada �office boys� yang menangani. Dengan modal hanya 250 ribu rupiah, saya coba menempatkan botol-botol minuman soft drink pada kulkas yang tersedia dengan harapan bisa bergulir cepat setiap minggunya. Didekat kulkas saya tempatkan daftar harga minuman dan juga sekaligus tempat uang bagi siapa yang mengambil minuman dan membayarnya langsung pada kotak uang yang tersedia. Pada minggu-minggu pertama dan awal, perputaran uang cukup baik yang berarti kejujuran pembeli terjaga dan jumlah uang sesuai dengan jumlah minuman yang terjual, dengan perputaran minuman setiap minggu bisa 1-2 krat (24-48 botol0 tergantung banyaknya tamu yang datang. Akan tetapi mulai memasuki minggu kedelapan mulai adanya ketidak sesuaian antara jumlah uang yang ada dalam kotak dengan jumlah minuman yang diambil. Kenapa hal ini terjadi?
Kebanyakan dari kita selalu menggampangkan hal yang kecil sehingga kadang kala akhirnya menjadi lupa dan menjadi besar. Ketika saya mencoba melakukan survey kecil-kecilan memang banyak orang yang mengambil minuman tidak membayar langsung, tapi menundanya dengan alasan belum ada uang kembalian atau tidak ada uang kecil karena harga minuman yang hanya 2500 rupiah per-botol. Akibatnya jadi lupa beneran dan tidak ingat berapa hutang yang harus dibayar dan berapa botol minuman yang sudah diambil. Memang jumlah selisih tidak terlalu besar setiap minggunya, akan tetapi hal ini menunjukkan kekurang pedulian diantara kita akan hal kecil dan juga kejujuran pada diri sendiri. Akhirnya setelah berjalan satu tahun, saya memutuskan untuk memberhentikan kantin kejujuran ini, karena jumlah uang yang diperoleh selalu tidak sama dengan jumlah minuman yang digunakan.
Pesan buat kita, JANGAN PERNAH MENUNDA HAL YANG KECIL, USAHAKAN mencatat dan mengerjakannya, bahkan jika mungkin memberikan BERLEBIH, karena TANGAN DIATAS lebih baik dari TANGAN Dibawah.
Salam SUKSES, YS
l