Peran BUMN dalam Program e-Development




Dalam rangka mendukung pencapain Milenium Developmen Goals (MDG) yang  merupakan suatu agenda pembangunan manusia untuk memperbaiki hidup, mengakui bahwa pembangunan sebenarnya menyangkut manusia (masyarakat) dan peluang yang dimilikinya ketimbang sekedar ekonomi dan pendapatan. MDG merupakan benchmarks bagi kemajuan menuju suatu visi pembangunan, perdamaian dan hak azasi manusia. MDG mempunyai delapan tujuan (goals), delapan belas sasaran (targets), dan empat puluh delapan indikator kinerja (performance indicators) yang berkaitan dengan pengurangan kemiskinan yang disepakati oleh seluruh 189 negara anggota PBB melalui the 2000 Millennium Declaration. Delapan tujuan tersebut adalah: Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan (Eradicate poverty and hunger); Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua (Achieve universal primary education) ; Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (Promote gender equality and empower women) ; Menurunkan Angka Kematian Anak (Reduce child mortality) ; Meningkatkan Kesehatan Ibu (Improve maternal health) ; Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya (Combat HIV/AIDS, malaria & other diseases) ; Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup (Ensure environmental sustainability) dan Mengembangkan kemitraan global bagi pembangunan (Develop a global partnership for development)
Salah satu cara dalam upaya pencapaian MDG dalam rangka pengurangan kemiskinan adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga dapat meningkatkan akses terhadap informasi pasar dan penurunan biaya transaksi bagi pebisnis; meningkatkan akses terhadap informasi, pengetahuan, dan sumber daya lain; meningkatkan produktivitas;dan Tele-working memungkinkan bekerja �jauh� dari tempat tinggal; Meningkatkan akses terhadap sumber pembelajaran; meningkatkan �penyediaan� pendidik/pengajar yang terlatih melalui distance training berbasis TIK.

Pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai bagian integral dari pembangunan dalam rangka pencapaian MDG ini disebut dengan e-Development. Kerangka Strategi E-Developmentdapat digunakan sebagai acuan dan kerangka kerja (framework)bersama dalam menggali dan menggalang peran, sumber daya, dan kapabilitas, serta komitmen, dan dalam mengimplementasikan program/kegiatan yang dilaksanakan suatu daerah. Disamping itu kerangka ini dapat menjadi proses partisipatif dan kolaboratif yang dibangun sejak perencanaan, implementasi hingga pemantauan dan evaluasi program/kegiatan dengan prioritas kolaborasi di daerah dengan tingkat komitmen mitra daerah yang tinggi

Gambar: Kerangka Strategi e-Developmen

Ada lima elemen dasar kerangka strategi e-Development yaitu: Pertama adalah e-Leadership dimana peran kepemimpinan sebagai pimpinan daerah harus mempunyai visi dan misi yang jelas tentang pengembangan daerah kedepan dan sejauh mana komitmen terhadap teknologi informasi. Tujuan dari elemen pertama ini adalah adanya arah, fokus dan kerangka rencana serta pentahapan yang jelas tentang rencana pembangunan dengan kepemimpinan/kepeloporan yang berkomitmen tinggi dan konsisten, serta didukung organisasi dan pengorganisasian yang kompeten dalam mendorong gerakan yang sinergis, dan terciptanya lingkungan yang kondusif. Beberapa contoh pelaksanaan elemen e-Leadership adalah dengan adanya dokumen rencana Rencana Strategis TIK Daerah yang didukung dengan instrumen kebijakan legal pendukung berupa Peraturan Daerah serta pembentukan organisasi dan pengorganisasian TIKI di lingkungan Pemda serta SOP pengembangan dan implementasi yang berkaitan dengan TIK , Keberhasilan elemen ini harus didukung oleh adanya sumber daya manusia yang memadai serta mampu melakukan manajemen perubahan dengan panutan dari pimpinan daerah.
Kedua adalah adanya Infrastruktur TIK yang mendukung sehingga apa yang sudah ditetapkan dalam elemen pertama bisa cepat tersosialisasikan kepada masyarakat dengan baik. Tersedianya infrastruktur informasi dan komunikasi terpadu yang efektif dan efisien di daerah dengan kontekstual dan  berkelanjutanmenjadi kunci penting pelaksanaan program e-Development. Untuk dapat membangun jaringan infokom terpadu memerlukan konsep dan tahapan yang benar dan baik, disertai dengan pembangunan fisik, pengujian, pengoperasian serta SOP, manual dan dokumen pendukung . Disinilah peran BUMN sangat dominan terutama BUMN yang bergerak dalam dunia telekomunikasi seperti PT Telkom, PT INTI ataupun BUMN lainnya yang bergerak dalam dunia infrastruktur. Selain pembangunan infrastruktur diperlukan juga pengetahuan, kemampuan dan keterampilan SDM dalam bidang teknis operasional sehingga infrastruktur yang dibangun dapat dirawat dengan baik sebagai sumber daya untuk pengoperasian dan pemeliharaan.
Ketiga adalah penerapan e-Goverment yang tepat dengan tujuan melakukan pendayagunaan TIK dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan (eksekutif dan legislatif), untuk mewujudkan manajemen pemerintahan daerah yang baik  (Good Corporate Goverment) dan pelayanan publik yang prima.
Instruksi Presiden No 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan E-government merupakan dukungan bagi penerapan teknologi komunikasi dan informasi di pemerintahan. Dalam lampiran Inpres E-goverment tersebut, dipaparkan enam strategi yang disusun pemerintah dalam mencapai tujuan strategis e-government. antara lain:
Strategi pertamaadalah mengembangkan sistem pelayanan yang andal, terpercaya serta terjangkau masyarakat luas. Sasarannya antara lain, perluasan dan peningkatan kualitas jaringan komunikasi ke seluruh wilayah negara dengan tarif terjangkau. Sasaran lain adalah pembentukan portal informasi dan pelayanan publik yang dapat mengintegrasikan sistem manajemen dan proses kerja instansi pemerintah. Strategi kedua adalah menata sistem dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistik. Dengan strategi ini, pemerintah ingin menata sistem manajemen dan prosedur kerja pemerintah agar dapat mengadopsi kemajuan teknologi informasi secara cepat. Strategi ketiga adalah memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sasaran yang ingin dicapai adalah standardisasi yang berkaitan dengan interoperabilitas pertukaran dan transaksi informasi antarportal pemerintah. Standardisasi dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen dokumen dan informasi elektronik. Pengembangan aplikasi dasar seperti e-billing, e-procurement, e-reporting yang dapat dimanfaatkan setiap situs pemerintah untuk menjamin keamanan transaksi informasi dan pelayanan publik. Sasaran lain adalah pengembangan jaringan intra pemerintah. Strategi keempat adalah meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah adanya partisipasi dunia usaha dalam mempercepat pencapaian tujuan strategis e-government. Itu berarti, pengembangan pelayanan publik tidak perlu sepenuhnya dilayani oleh pemerintah. Strategi kelima adalah mengembangkan kapasitas sumber daya manusia, baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat. Strategi keenam adalah melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur Dalam pengembangan e-government, dapat dilaksanakan dengan epat tingkatan yaitu, persiapan, pematangan, pemantapan dan pemanfaatan.
Dengan adanya e-Government telah bisa memberikan manfaat yang positif bagi daerah seperti yang telah dilakukan salah satu daerah di Bali yang menarik manfaat dari pelaksanaan e-Goverment dalam penghematan biaya dan efisiensi ; pemberian layanan berkualitas ; transparansi dan akuntabilitas ; peningkatan kapasitas Pemda dan peningkatan kualitas pengambilan keputusan

Keempat adalah e-Society yaitu meningkatkan peran masyarakat atau komunitas dalam menggunakan atau memanfaatkan TIK sehingga pendayagunaan TIK yang mendukung kebutuhan masyarakat dapat mendukung pencerdasan, penyehatan, dan pemberdayaan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, adil, demokratis dan maju (berdaya saing).Beberapa contoh pelaksanaan e-Society adalah pemanfaatan TIK di lembaga pendidikan dengan menciptakan e-learning atau program peningkatan pengetahuan berbasis TIK; Pemanfaatan TIK untuk bidang kesehatan dengan melakukan penyuluhan dan penyebaran informasi melalui sarana TIK sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan penurunan angka kematian; Pengembangan telecenter, multipurposes telecenter, CAP, dsb. Sebagai sarana bagi masyarakat untuk bisa saling berbagi pengetahuan tentang TIK dan perkembangannya. Salah satu contoh e-society adalah pemanfaatan TIK untuk proses pembelajaran di sekolah dan upaya pemberdayaan masyarakat melalui �Info TIK� / Telecenter. Adanya program aplikasi berbasis smartcarduntuk mengelola data kepegawaian, kesehatan dan absensi pegawai pemerintah yang dikenal dengan e-KTP atau dalam pengelolaan e-health bagi penduduk yang kurang mampu yang dikenal dengan nama Jamkesmas,

Kelima adalah e-Business dengan tujuan pengembangan serta penguasaan teknologi dan industri TIK spesifik (berbasis TIK) yang berdaya saing di daerah, dan pemanfaatan TIK untuk mendukung peningkatan daya saing bisnis. e-Business atau Electronic business bisa didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi, dan salah satu aplikasiteknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha. Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari IBM. Marketspace adalah arena di internet, tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli secara bebas seperti layaknya di dunia nyata (marketplace). Mekanisme yang terjadi di marketspace pada hakekatnya merupakan adopsi dari konsep �pasar bebas� dan �pasar terbuka�, dalam arti kata siapa saja terbuka untuk masuk ke area e-Business dan bebas melakukan berbagai inisiatif bisnis yang mengarah pada transaksi pertukaran barang atau jasa. Ada tujuah strategitaktis untuk bisa berhasil  dalam e-Business yaitu : Fokus. Produk-produk yang dijual di internet harus menjadi bagian yang fokus dari masing-masing manajer produk.; Banner berupa teks, karena respons yang diperoleh dari banner berupa teks jauh lebih tinggi dari banner berupa gambar.; Ciptakan dua level afiliasi. Dengan memiliki distributorpenjualan utama dan agen penjualan kedua yang saling membantu penjualan produk/bisnis.; Manfaatkan kekuatan e-mail. E-mail adalah aktivitas pertama yang paling banyak digunakan di Internet, maka pemasaran dapat dilakukan melalui e-mail atas dasar persetujuan.; Menulis artikel. Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau sosialisasi, sehingga produk dapat dipasarkan melalui tulisan-tulisan yang informatif.; Lakukan e-Marketing dengan menyediakan sebagian waktu untuk pemasaran secara online. Dan terakhir Komunikasi instan dengan terus mengikuti perkembangan dari calon pembeli atau pelanggan tetap untuk menjaga kepercayaan dengan cara komunikasi langsung.
Beberapa upaya dalam penciptaan e-Business didaerah yaitu dengan membuat klaster industri  yang kemudian nantinya dihubungkan dengan sarana TIK, melakukan pengembangan pengusaha pemula/baru di bidang TIK (misalnya software development, animation) , membuat paket-paket insentif dan/atau apresiasi untuk pengembangan dan pemanfaatan TIK serta melakukan pengembangan sentra/kawasan teknologi (software park, dsb.). Untuk bisa mendukung dan terciptanya e-Business diperlukan pengetahuan, kemampuan/keterampilan SDM yang memadai dengan pengetahun tentang technopreneurship, inkubasi teknologi dan bisnis, serta melakukankerjasama pengembangan prototipe TIK.

Dengan melihat kelima elemen dasar e-Development diatas serta perkembangan pengguna internet yang sudah mencapi 45 juta tahun 2011 dan diperkirakan meningkat terus hingga bisa mencapai 95 juta pada tahun 2015, merupakan peluang bagi BUMN dan dunia usaha lainnya dalam ikut serta melakukan pengembangan e-Development. (dimuat di MEDIA Pekerja BUMN, Edisi 22, Juni 2012)

*Auditor Teknologi Informasi-BPPT

0 komentar:

Posting Komentar

 
Animated Chocolate Heart Shiny Love

Translate