PERAN SDM TI dalam Perusahaan BUMN


Peran teknologi informasi dalam membantu peningkatan kinerja perusahaan sudah menjadi kewajiban atau keharusan, karena saat ini untuk mempercepat proses operasional perusahaan, mau tidak mau atau suka tidak suka harus menggunakan bantuan teknologi informasi. Pemberdayaan teknologi informasi sekarang ini juga sudah merupakan kebutuhan yang dimiliki dan harus dipenuhi oleh semua perusahaan, baik perusahaan berskala besar maupun perusahaan berskala kecil agar mempunyai daya saing yang kompetitif. Solusi manajemen TI bagi perusahaan yang berskala kecil antara lain yang penting perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengelola aplikasi, sistem, jaringan, dan internet. Dalam perusahaan harus ada kepercayaan (accountability) terhadap semua pihak yang terlibat dan ada ketangguhan dalam menghadapi perubahan yang cepat.
Ada berbagai faktor agar peran teknologi informasi dalam perusahaan bisa optimal yaitu: adanya  Sistem manajemen TI yang mendukung, mulai kebijakan dan tata kelola yang baik serta dukungan manajemen yang kuat serta adanya tim TI yang solid; faktor kedua adalah adanya sumber daya manusia manajemen TI yang memenuhi syarat; ketiga adanya sistem keamanan dari sistem teknologi informasi yang digunakan, sehingga tidak mengganggu operasional perusahaan; dan keempat adanya budaya manajemen perubahan yang kuat dan diharapkan akan menjadi kunci keberhasilan dalam transformasi pengembangan TI kedepan, karena teknologi informasi saat ini perkembangannya sangat cepat dan diperlukan kemampuan untuk dapat mengikiutinya.
Kondisi saat ini serta masa-masa mendatang, para analis memprediksikan bahwa pengelolaan teknologi informasi  yang baik  merupakan kunci keberhasilan dalam memenangkan persaingan. Oleh karena itu jika sebuah perusahaan tidak melakukan hal tersebut akan kalah bersaing dengan para pesaingnya (kompetitornya). Untuk itu pengelolaan teknologi sudah  merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan untuk dapat meraih keunggulan yang kompetitif dan salah satu masalah yang sangat penting adanya ketersediaan SDM TI yang cukup dalam perusahaan

Ada berbagai macam kebutuhan SDM TI sesuai dengan macam dan jenis perusahaan, akan tetapi menurut SKKNI (Sistem Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), jenis-jenis pekerjaan bidang Teknologi Informasi dapat dikategorikan menjadi lima jenis dan masing masing telah dipetakan kompetensi kebutuhannya sebagai berikut  :
         Operator, Kompetensi yang harus dimiliki terdiri atas : Kompetensi umum, inti dan spesialisasi. Komptensi operator juga banyak disebut sebagai kompetensi dasar SDM yang berkecimpung di bidang TI.
         Programer, Kompetensi yang harus dimiliki terdiri atas; Keahlian bidang manajemen, Kompetensi pemrograman umum, pemrograman basis data, pemrograman web/internet, kompetensi pemrograman multimedia, pemrograman system, Kompetensi pengembangan pengujian perangkat lunak, Kompetensi pemrogrman dengan program aplikasi
         Jarkom (Jaringan Komunikasi dan sistem), Kompetensi yang harus dimiliki terdiri atas; kompetensi umum, inti, spesialisasi bidang implementasi jaringan, dan spesialisasi bidang pemeliharaan jaringan.
         CTS (Computer Technic Support), Kompetensi yang harus dimiliki terdiri atas; kompetensi umum, inti, pilihann yang merupakan dukungan TI
         Multimedia dan audiovisual; Kompetensi yang harus dimiliki terdiri atas; kompetensi umum, inti dan khusus yang merupakan kemampuan teknis visual

Masing-masing jenis kompetensi pekerjaan tersebut telah dipetakan dan terbagi atas beberapa indikator kompetensi yang sangat rinci sehingga hasil pengujian dapat mencerminkan kemampuan/skill yang objektif. Pengembangan kompetensi SDM TI berkaitan erat dengan inovasi teknologi serta perkembangan teknologi informasi. Beberapa pakar penelitian pengukuran inovasi teknologi telah menerapkan beberapa indikator untuk mengukur sistem inovasi teknologi. Beberapa indikator yang telah digunakan yaitu kemampuan daya saing SDM; kemampuan transfer pengetahuan; serta tingkat aktivitas teknologi yang dapat dilakukan. Sehingga indikator tersebut juga dapat ditetapkan untuk pengukuran kompetensi SDM TI. Indikator pengukuran kompetensi SDM TI juga dapat dijabarkan dari identifikasikan jenis kompetensinya sebagaimana yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Antar Universitas Bidang Mikroelektronika Institut Teknologi Bandung (PPAUME ITB) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam bentuk Standar Sertifikasi Teknologi Informasi Bidang Internet bagi SDM di bidang TI untuk mampu berinovasi di bidangnya. Standar sertifikasi ini hampir mirip dengan standar yang dikeluarkan oleh Australian National Training Authority (ANTA), �Information Technology Training Package ICA99 (paket pelatihan TI ICA99)�. Kompetensi ini dapat dijadikan indikator pula untuk mengukur Kompetensi SDM TI. Indikator dijabarkan dengan melihat jenis pekerjaan di bidang TI dan menjabarkan indikator kompetensi dasar yang harus dimiliki serta indikator kompetensi khusus masing-masing jenis pekerjaan tersebut. Berikut ini Jenis-jenis pekerjaan bidang TI menurut PPAUME ITB dan APJII yang mengacu pada ANTA, yaitu; Web Developer/Programmer (pengembang web/pembuat program), Web Designer (desainer web), Database Administrator (pengelola basis data), System Administrator (pengelola sistem), Network Administrator (pengelola jaringan), Help Desk (operator)dan Technical Support (dukungan teknis). Kompetensi dasar standar (standard core competency) yang harus dimiliki oleh semua kategori lapangan pekerjaan tersebut yaitu Kemampuan mengoperasikan perangkat keras; Mengakses Internet. Sedangkan kompetensi khusus masing-masing pekerjaan adalah sebagai berikut: 
         Web Developer/Programmer (pengembang web dan pembuat program) 
Kompetensi yang harus dimiliki yaitu Membuat halaman web dengan multimedia dan The Common Gateway Interface (CGI) programming (pembuat program antar muka). 
         Web Designer (desain web) Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang web designer yaitu Kemampuan menangkap digital image; Membuat halaman web dengan multimedia;
         Database Administrator (pengelola basis data) Kompetensi yang harus dimiliki yaitu Monitoring dan administrator sebuah database; sistem Administrator; Menghubungkan perangkat keras; Melakukan instalasi Microsoft Windows; Melakukan instalasi Linux; Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web server; Memahami Routing 
         Network Administrator (pengelola jaringan) Kompetensi yang harus dimiliki yaitu Menghubungkan perangkat keras; Administer dan melakukan konfigurasi sistem operasi yang mendukung network; Administer perangkat network; Memahami Routing; Mencari sumber kesalahan di jaringan dan memperbaikinya; Mengelola network security dan Monitor; dan administer network security. 
         Help Desk (operator) Kompetensi yang harus dimiliki yaitu Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis Windows seperti Internet Explorer, telnet, ftp, IRC. 
         Technical Support (dukungan teknis)  Kemampuan yang harus dimiliki yaitu Menghubungkan perangkat keras; Melakukan instalasi Microsoft Windows; Melakukan instalasi Linux; Mencari sumber kesalahan di jaringan dan memperbaikinya, Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis Windows seperti Internet Explorer,telnet, ftp, IRC; Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web server. 
Melihat jenis kebutuhan SDM TI diatas, kebutuhan SDM teknologi informasi semakin meningkat, tidak hanya dari segi kuantitas tapi juga kualitasnya. Karenanya, penyiapan SDM di bidang TI ini harus dilakukan sebelum menyiapkan infrastruktur, sarana, dan prasarana.
Sebagaimana data kebutuhan yang ada untuk SDM penghasil produk TI dan komunikasi, peluang SDM untuk ke luar negeri, sampai tahun 2015, diperkirakan 3,3 juta lapangan kerja. Sementara SDM TI dan komunikasi domestik berdasarkan proyeksi pertumbuhan industri teknologi informasi pada tahun 2010 dengan target produksi sebesar 8,2 milyar US$, dan asumsi produktivitas US$ 25.000 per orang, maka dibutuhkan 327.813 orang. Sementara itu kebutuhan SDM pendukung industri non telematika diperkirakan satu kantor memerlukan 10 pekerja yang terdiri dari 1 orang administrator dan 9 orang operator telematika. Kebutuhan lain yang terserap adalah kebutuhan layanan publik untuk mengelola e-government. Diperkirakan memerlukan minimal 5.489 orang. Selain itu juga diserap untuk layanan komersial, untuk layanan informasi, sehingga dengan demikian secara keseluruhan, perkiraan kebutuhan SDM di bidang TI  untuk pekerja TI berdasarkan estimasi Kementerian Komunikasi dan Informasi  di tahun 2005 mencapai 26.385.822 atau 11,17% dan pada tahun 2008 diperkirakan akan mencapai 32.580.205 atau 11,91% dari penduduk Indonesia. Selain itu berdasarkan data Bandung Hight Tech Valley, kebutuhan SDM ICT untuk jenis layanan komersial mencapai 40.341 orang per tahun dan jenis layanan pemerintah mencapai 5.489 orang per tahun. Kebutuhan tersebut belum dapat terpenuhi dengan optimal karena setiap tahun, dari 476 perguruan tinggi hanya meluluskan 16.430 orang. Ketersediaan SDM TI saat ini bersumber dari lembaga pendidikan, kursus-kursus, dan lembaga mandiri, masih berdasarkan estimasi tersebut tercatat, di tahun 2005 jumlah penduduk SDM yang tersedia di bidang TI dan komunikasi masih 4,52% dan diperkirakan akan meningkat sampai tahun 2008 menjadi 7,23%. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengembangan SDM tersebut adalah bersama sejumlah asosiasi mempelopori terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi TIK guna mewujudkan standar kompetensi nasional di bidang TI dan komunikasi. Dengan adanya sertifikasi kompetensi akan lebih mudah menyiapkan SDM TI dan Komunikasi yang dapat bersaing secara global.salah satu tujuan pembentukan lembaga sertifikasi tersebut adalah melindungi tenaga kerja lokal yang sekaligus juga dapat dimanfaatkan memenuhi kebutuhan SDM di luar negeri.
Jumlah BUMN saat ini yang mencapai 141 BUMN dengan jumlah SDM dilingkungan BUMN bisa mencapai 140 ribu orang, maka untuk menunjang kebutuhan SDM TI BUMN jika diasumsikan 10% saja sudah mencapai 14 ribu orang. Pengalaman penulis membantu beberapa BUMN kebutuhan SDM TI pada BUMN sangat mendesak karena, masih banyak BUMN yang memperkerjakan infrastruktur TI yang ada bukan oleh SDM TI yang memenuhi syarat. Dan akibatnya banyak sistem manajemen teknologi informasi yang sudah dibeli serta dipasang pada BUMN tidak bisa bekerja optimal. Ada tiga hal yang mendukung bagaimana peran dimensi teknologi informasi pada BUMN bisa optimal, seperti yang digambarkan dibawah ini yaitu pertama adalah faktor SDM/people itu sendiri yang harus memenuhi syarat sebagai SDM TI yang telah digambarkan diatas, kedua adanya budaya/culture dan nilai/valuesyang mendukung operasional teknologi informasi yang digunakan apakah itu suatu sistem ERP/Enterprise Resource Planning atau sistem akutansi atau sistem design engineering dsb. Ketiga adalah adanya pemahaman akan teknologi dan proses teknologi informasi yang digunakan sehingga semua SDM TI yang ada dan berada pada pemahaman yang sama akan proses operasional perusahaan.

Gambar tiga faktor Dimensi TI

Selain itu dalam menentukan kebutuhan SDM TI dalam perusahaan juga perlu dipahami apakah dan bagaimana peran TI dalam perusahaan, jika Teknologi Informasi sebagai �enabled office� yang artinya teknologi informasi sudah menjadi bagian yang mengintegrasikan semua bagian dalam perusahan, maka dibutuhkan untuk setiap 10 orang pekerja yang ada diantaranya 9 orang Operator dan 1 orang Adminstrator, Spesialis dan Maintainer atau setiap 100 orang Pekerja diantaranya 90 orang Operator/Content Provider, 5 orang Spesialis Aplikasi, 3 orang Adminsitrator dan 1 orang Network Manager. Sedangkan jika teknologi informasi sebagai �Enabling Office� atau yang menggerakan roda operasional perusahan maka kebutuhan SDM TI mirip dengan IT Enabled Office, hanya dengan pengecualian bahwa kebutuhan operator menjadi kebutuhan software developer, dimana peran Operator dibagi menjadi: Project Manager, System Analysts and Designers, Specialists, Programmers, Testers dan Dokumenter.
Untuk dapat mengetahui sejauh mana manajemen memahami peran teknologi informasi sehingga manajemen bisa mempersiapkan kebutuhan SDM TI yang diperlukan, maka kita bisa menggunakan tabel pemahaman TI dibawah ini. Jika lebih banyak individu yang berada pada level 0 atau 1 maka perlu upaya ekstra bagi bagian teknologi informasi untuk bisa mempunyai SDM Ti yang memadai, akan tetapi jika lebih banyak pada level 4 dan 5, maka kebutuhan SDM TI bisa dipahami dengan baik oleh manajemen dan pengadaanya menjadi tidak terlalu sulit.

Tabel Pemahaman Teknologi Informasi

Dimanakah level manajemen BUMN saat ini dalam melihat peran SDM TI untuk meningkatkan kinerja BUMN? Mari kita coba instropeksi pada level apa manajemen BUMN kita dan bagaimana perusahaan BUMN kita memenuhi kebutuhan SDM TI nya karena kata orang �IT is not only a technology problem, but it is a complete business system and philosophy problem
*Auditor Teknologi BUMN
(Dimuat di Media Pekerja BUMN, Edisi 24/Agustus 2012)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Animated Chocolate Heart Shiny Love

Translate