Kataku membeku di ujung jari
Terhenti diantara sepi
Huruf huruf tak terselesaikan
Berserakan tak beraturan
Hati ingin menepi
Namun hasrat layari mimpi
Di samudra puisi
Tanpa tepi
Langit meneteskan tanda tanya
Gemerlap bintang merangkai titik koma
Dan hujan yang ada
Memberi irama makna
Namun kataku masih berceceran
Bagai percikan gerimis
Berhamburan disamudra luas
Berkejaran diantara desau angin
Ingin kulukis angkasa dengan pena aksaraku
Dan kupahat disetiap baitnya
Dengan ukiran indah Asma-Nya
Agat dapat kau eja
(180413)
0 komentar:
Posting Komentar