kembali, aku terhempas kebingungan
perihal suara hati dalam diam
bersama rajutan rindu yang tercipta pada sosok samar
memelukmu hanya dalam mimpiku
genggam hangat jemarimu hanya bayangan
memilikimu apalagi, hanya keajaiban yang kutunggu
bukan karena rupa, tetapi pandangan matamu
begitu lembut, hingga ketulusan teretas
diantara reranting pohon itu.
(150913)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar