haruskah aku menyesali kehilangan
atas puisi yang belum sempat terlahir?
mungkin,
karena aku membawa jiwamu di dalamnya
dan aku akan kehilangan jika merindukannya
tak sengaja ku kirim kau kembali dalam khayalku
memupus mimpiku untuk menyimpanmu dalam lemari catatanku
aku tak berdusta tentang itu
aku kehilanganmu sebagaimana senja di tinggal cahaya Illahi
aku merindukanmu laksana embun di pagi hari yang menanti matahari
semua harap yang bisu
akan adanya puisi yang belum terlahir
yang mengatasnamakan dirimu
syair telaga, (31 maret 2012)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar