Senja mengusung damai di dusun
Bocah_bocah rapi baris bersusun
Kitab di tangan menyertai ayat yang dilantun
Hati terpaut iman
Menyatu Khusuk dalam ingatan pengajian
"nikmatMu yang mana bisa aku dustakan?"
Hingga malam menjelang
Suara kalam masih dikumandangkan
Dari bibir_bibir yang penuh iman
Hingga percikan air kesejukan
: di hati tak ada lagi bimbang
Anugerah keindahan yang tergambar
Pada langit, bintang dan setangkup malam
Purna cintaNya bersemai
Dalam pertemuan kerinduan
CahayaMu nyata di ruang rindu
Menepis kelam yang ber-renda kelabu
Kilas harap tersisa di sudut kelabu
Setitik mahabh yang paling kuseru
: kesadaran manusiaku yang paling debu
(181213)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar